MEMBACA CEPAT (Bahasa Indonesia kelas X semester 1)
A.
MATERI PEMBELAJARAN :
Membaca cepat :
·
Pengertianmembacacepat.
·
Teksnonsastra
·
teknik membaca cepat
·
model membaca cepat
·
rumus membaca cepat
·
tujuan membaca cepat
·
ketentuan membaca cepat
·
menemukan ide pokok
1. Pengertianmembacadanmembacacepat
Membaca merupakan
proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan
oleh penulis, mencakup isi dan makna bacaan (Tarigan; 1989). (Soedarso, 2000)
membaca cepat merupakan semacam latihan untuk mengelola secara cepat proses
penerimaan informasi. Membaca cepat ini yang diutamakan adalah kecepatan dan
daya serap terhadap isi bacaan.
Kecepatan membaca
melatih kemampuan seseorang dalam menggerakkan mata secara cepat dan tepat pada
saat membaca sehingga diperoleh rata-rata kecepatan baca berupa jumlah kata per
menit. Sementara itu, kemampuan membaca berkaitan dengan kemampuan kognitif
(ingatan, pikiran, dan penalaran) seseorang dalam kegiatan membaca. Kemampuan
kognitif yang dimaksud adalah kemampuan dalam menemukan dan memahami informasi
yang tertuang dalam bacaan secara tepat dan kritis. Seseorang dapat dikatakan
mempunyai kemampuan membaca yang baik jika ia mampumemahami isi bacaan tersebut
minimal 70 persen.
2.
TeksNonsastra
Teks
nonsastra adalah teks yang bukan imajinatif, bukan karya sastra, bukan karya
khayal.Misalnya artikel, berita.
Perbedaantekssastradannonsastra
Karangan fiksi (Sastra)
|
Karangan nonfiksi (Non Sastra)
|
Bersifatkhayalatauimajinatif.
|
Bersifatnyataatauobjektif.
|
Menggunakanbahasasastra.
|
Menggunakanbahasailmu.
|
Menggunakanpilihan kata,
kalimatdan
gayabahasa.
|
Tidakadapilihan kata,
kalimatdangayabahasa.
|
Bermaknakonotatif.
|
Bermaknadenotatif.
|
Penggunaanaturankebahasaantidak
ketat.
|
Penggunaanaturankebahasaanketat.
|
Bersifatoptinis.
|
Bersifatfaktatis.
|
Menyentuh rasa.
|
Menyentuhpikiran.
|
Menimbulkankesankuatdanindahdalambatinpembaca.
|
Menimbulkankesanlogisdalambatinpembaca.
|
3.
Teknikmembacacepat
a) Teknikpindai
(scanning) adalah membaca cepat untuk menentukan atau memperoleh suatu
informasi tanpa membaca secara lengkap bagian-bagian yang tidak perlu. Dalam
kegiatan sehari-hari scanning biasanya digunakan untuk mencari nomor telepon,
kata padakamus, entripadaindeks, angka-angka statistik, acara siaran TV, dan daftar
perjalanan.
b) Teknik
layap (skimming) adalah membaca cepat untuk mengambil intisari dari suatu bacaan, berupa ide pokok
atau detail penting.
4.
Model membaca cepat
a.
Model garis per garis (line by line)
Membaca model ini kata-kalimat dalam bahan bacaan
dibaca secara berurutan dari baris pertama hingga baris
terakhir secara berurutan. Model ini biasa digunakan untuk bacaan yang
bersifat padat, materi bacaan yang relatif baru (masinh asing, atau banyak
menggunakan kata-kata atau istilah asing.
b.
Model spiral
Model ini, ketika kita membaca tidak membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca secara zig-zag
seperti spiral. Dengan model ini kita dapat menyimpulkan sendiri dari
kata-kata kunci yang kita baca.
c.
Model melingkar (mencari kata kunci)
5. Tujuan membaca cepat
Membaca cepat bertujuan untuk memahami intisari bacaan dan bagian-bagiannya yang kecil-kecil pada sebuah teks. Melalui membaca cepat ini terdapat beberapa keuntungan
yaitu ketika seseorang sedang dalam keadaan terdesak waktu dan membutuhkan
informasi segera, memberi kesempatan untuk membaca lebih luwes, serta pembaca
akan memperoleh pengetahuan yang luas mengenai apa yang dibacanya. Tingkat
kemampuan membaca yang dikenal dengan istilah “reading
rate” ini memiliki peranan yang sangat signifikan di dalam memacu
kelancaran proses pembelajaran seorang siswa atau mahasiswa di sekolahnya.
6.
Ketentuanmembacacepat.
Membaca cepat tidak hanya terkait dengan teknik
mengenali kumpulan kata ataupun menghilangkan kebiasaan buruk yang menghambat.
Salah satu aspek yang dilupakan adalah sikap atau postur tubuh ketika membaca.
Berikut ini adalah beberapa sikap membaca yang terbaik saat membaca.
-
Rileks: tubuh rileks membantu penyerapan
informasi yang lebih baik. Di samping itu, posisi yang rileks sekaligus
meningkatkan konsentrasi dan kecepatan. Carilah tempat duduk yang nyaman,
punggung tegak, dan leher dalam kondisi rileks. Hindari kursi yang terlalu
santai dan miring ke belakang karena cenderung merangsang tubuh menjadi malas
dan mengirim sinyal untuk membaca dengan santai.
-
Jarak antara mata dan
tulisan: lakukan hal yang
sering diajarkan oleh para guru dan orang tua kita, jaga jarak yang baik antara
mata dan tulisan. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh. Jarak yang
terlalu dekat akan mempengaruhi bidang pandang dan membuat mata bekerja lebih
keras. Jarak yang terlalu jauh membuat tulisan kurang jelas dan kabur. Jarak
ideal untuk membaca adalah 30 cm.
-
Hindari gerakan tubuh yang
tidak perlu: terkadang
ada orang yang melakukan kegiatan menepuk-nepukkan pulpen di pipi saat membaca.
Gerakan tubuh tersebut merupakan respons alami tubuh ketika sedang berpikir,
menganalisis, gelisah, atau tidak yakin akan sesuatu. Di sisi lain, gerakan
tersebut juga mengambil energi yang sebenarnya bisa difokuskan untuk kegiatan
membaca itu sendiri.
-
Perhatikan gerakan mata: ketika membaca sebaiknya yang bergerak
adalah mata bukan kepala.
-
Tidak boleh bersuara: ketika melakukan kegiatan membaca cepat
hendaknya tidak boleh bersuara karena hal tersebut akan mengganggu konsentrasi
si pembaca.
-
Teknik baca lompat: teknik baca lompat maksudnya adalah ketika
membaca sebuah teks yang dibaca adalah kata-kata pentingnya saja. Kata-kata
yang sering dijumpai seperti misalnya kata penghubung dan hendaknya tidak
dibaca. Hal tersebut bertujuan untuk menghemat waktu ketika membaca.sumber : http://lulualmarjanis.blogspot.co.id/2013/11/membaca-cepat-bahasa-indonesia-kelas-x.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar